Rabu, 23 Oktober 2013

Membuat kincir angin dari bahan bekas

Hal pertama yang Anda butuhkan adalah sesuatu untuk membuat bagian dari kincir angin yang berubah di bagian atas. Saya menggunakan plastik microwave kantong beras plastik tidak terlalu berat tapi cukup tebal untuk menjaga bentuk itu. Anda dapat mencoba apa pun yang Anda telah tergeletak di sekitar dan bahkan kertas akan bekerja. Plastik adalah bukti cuaca meskipun sehingga Anda akan dapat meninggalkan kincir angin Anda di kebun. Dua pensil dengan penghapus di ujung. Anda perlu ini untuk tongkat sehingga Anda dapat memegang kincir angin atau menanamnya di kebun. Pensil sangat berguna untuk anak-anak ide kerajinan dan kita semua tampaknya memiliki banyak bahkan jika kita tidak pernah ingat membeli mereka! Sebuah pin dengan berbandul di ujungnya ( jarum pentul ). Hal ini membuat poros terbaik untuk kincir angin untuk berputar pada. Jika Anda tidak dapat menemukan satu pin gambar dapat digunakan dengan sedikit variasi, tapi pin pasti lebih baik. Sepotong karton potong menjadi persegi 11cm. Jika Anda tidak memiliki karton selembar kertas akan melakukan itu hanya tidak kokoh untuk tangan kecil. Tempatkan persegi kardus ke sebuah paket beras kosong dan dibersihkan. Menggambar di sekitarnya dengan ujung dirasakan. Potong persegi di mana Anda telah ditarik. Lipat persegi plastik dalam setengah diagonal dan terbuka keluar. Lakukan hal yang sama untuk diagonal lainnya dan lagi membuka kembali. Ambil satu sen dan menempatkannya di tengah-tengah bagian Anda plastik. Menggambar di sekitarnya dengan ujung dirasakan. Potong sepanjang lipatan yang Anda buat dan berhenti ketika Anda mendapatkan ke lingkaran yang baru saja ditarik. Lakukan ini untuk semua empat lipatan. Dapatkan siap dengan pin Anda! Ambil sudut dan lengkungkan ke tengah, tahan di sana dengan jari Anda. Melanjutkan membentuk lingkaran, kehilangan salah satu sudut keluar kemudian menekuk yang berikutnya masuk Lanjutkan sampai Anda memegang semua empat penjuru di tengah. Dapatkan siap dengan pin Anda! Ambil sudut dan lengkungkan ke tengah, tahan di sana dengan jari Anda. Melanjutkan membentuk lingkaran, kehilangan salah satu sudut keluar kemudian menekuk yang berikutnya masuk Lanjutkan sampai Anda memegang semua empat penjuru di middle.Stick pin melalui semua lapisan di tengah sehingga ia pergi kanan melalui dan keluar kembali . Anak-anak kecil mungkin memerlukan bantuan dengan bit ini seperti itu sulit untuk menahan semuanya di tempat Ambil salah satu pensil dan penghapus menghapus dari akhir. Sangat hati-hati menempel ini di ujung pin thats mencuat belakang kincir angin Anda. Tinggalkan celah kecil antara plastik dan penghapus sehingga kincir angin Anda akan berputar bebas. Sangat hati-hati menekuk pin atas mana ia keluar dari penghapus. Jangan menekuk lagi dari 90 derajat atau kincir angin Anda akan menangkap tongkat! Ok ini anak-anak ide kerajinan hampir selesai! Semua thats kiri untuk lakukan adalah mendapatkan pensil Anda yang lain dan tongkat pin ke penghapus di atas. Itu saja! Saya harap Anda menikmati ini anak-anak ide kerajinan. Sebuah cara yang bagus untuk mendaur ulang plastik dan tidak ada biaya!

Senin, 21 Oktober 2013

PGSD

mungkin bagi sebagian orang ini jurusan tidak keren. tapi ini adalah pilihan saya
tidak karena paksaan,  murni dari pilihan hati.
menjadi sosok tauladan bagi calon pemimpin bangsa adalah suatu kebanggaan tersendiri,
setiap hari berkelud dengan anak kecil adalah ketertarikan tersendiri bagi saya.
melihat mereka yang polos , apa adanya , kadang bercanda dengan riang kadang menangis, kadang marah.. membuat saya semakin menyukai jurusan ini.
 tidak ada batasan ukuran 5x4 meter, tidak ada komputer, dan file2 yang menumpuk,
 tidak ada kata lembur, tidak ada kata "di panggil boss tuch".
saya dulu bukan orang yang terlalu berminat dengan pembelajaran. entah itu saat smp ataupun sma.
saya terbiasa menggampangkan segalanya. tidak ada hal yang membuat saya serius.

tapi setelah masuk jurusan ini, saya bertekad untuk merubah semua hidup saya.
saya ingin berkembang menjadi sosok yang dewasa, menyenangkan dan mampu bersaing dalam segala bidang.
belajar adalah prioritas utama saya saat ini.  merengkuh cita-cita adalah masa depan saya yang insyaalloh akan terwujud.
fokus, tidak mudah menyerah, pantang meminta, mandiri , dan menjadi sosok yang menyenangkan dan berwawasan adalah PRINSIP.
tidak ada kata main-main lagi
pasti saya akan bisa
MY New MY nK_N
salam blog guys


Nila Rickiani

hay .. hay bloggerss
hmmm.mm maaf untuk beberapa lama aku tidak meng-update blog ku tercinta ini..
kali ini ak akan meneruskan tentang best friend ku ...

kali ini mari kita bercerita tentang.. "NILA RICKIANI"
 hmm..mm yang paling menonjol dari anak ini adalah dia keriting alias cruel..
hahahahah sering jadi bahan ejekan.. soal yang satu ini.
tapi dia tetp sabar saja .. :'( #terharu

temenku ini sekarang sedang kuliah di tempat yang sama dengan ku yaitu di kota kediri..
ngikutin gue mulu... hahahaha #pede
yang paling oke dari nila itu dia "dewasa", trus Rajin , trus tulisannya itu rijikkk tenan.. :'( beda jauh dari gue.

Nila itu , orangnya sulit ditebak. apa yang dia pikirkan itu sulit dibaca..
Nila itu, selalu aku gosipin sama Y*** hehehheeh habis dua2 nya sama cruel dan rajin2 sich..
dari dulu sampai sekarang masih aja tak gosipin .. hahahahah #hiburan nill #peace

hmm..m paling berkesan adalah pemberiannya yang unyu si "kurinpu" dalam bahasa jepang artinya keriting..
tenang nil, si kurinpu masih tak rawat dan tak jaga .. makasih low buat sesuatu nya. Insyaalloh, akn slalu menjadi sosok dupilkat dari kamyu #gagagagag

maaf sampai sekarang saya belum sekalipun memberi sesuatu yang interested .. tapi masih tak usahakan o nil,,
saya berdoa walau lulus dari univ. swasta kita dapat menjadi seseorang yang sukses dan lancar untuk kedepannya .. amin
dan lagi, dijaga ya kesehatannya, tapi jo sehat2 kaya' aku. makan yang rutin.. AWASSS !! kalo enggakk
tak piteeesss

mari kita share wajah temen saya ini..

cukup sekian ceritanya tentang temen saya yang satu ini..
kapan2 dilanjut lagi
See yOu bye
slam BloGger :D

membuat puding coklat sederhana

 
Bahan:

4 bks agar-agar putih
45 gr coklat bubuk
1 kaleng susu kental manis coklat
350 gr gula pasir, sesuai selera
sedikit garam



Cara Membuat:

Aduk rata susu kental manis, coklat bubuk, gula dan garam 
Setelah campuran bahan diatas rata baru taruh diatas api, masak sampai matang / mendidih
Matikan api, aduk adonan agar-agar sampai uap hilang (hangat kuku),
Tuang ke dalam cetakan sambil disaring biar puding jadinya halus.
Kemudian bekukan.
 Cobain guysss !!! ^_^

#nk_n Shared

Selasa, 01 Oktober 2013

deVil

telah kenal lama.. 3 tahun bersamanya.. namun selama 2 tahun yang berkesan.
penuh suka, duka, dan kebencian awalnya. sedikitpun tidak ingin memiliki rasa yang lebih dari seorang teman.
menyebalkan, tidak pernah serius, semua hal dianggapnya lucu,
seringkali jadi obyek.
kesal, marah, dan benci....
palieng merasa bodoh cuma kalo ketemu dia.
lebih bodohnya gara2 terlalu memikirnya .. muncul rasa yang harusnya  tidak di rasakan.
bodoh-sebodohnya orang...
rasanya seperti mangsa yang suka dengan pemangsanya (alay)
akhirnya menjauh adalah satu-satunya pilihan..
kerenggangan mulai terjadi dan semakin lama seperti tidak kenal satu sama lain
kekosongan hati masih terasa sekalipun ada orang lain..
tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan.
rasa ingin bertemu hanya bisa disimpan dlam-dlam.
sekalinya bertemu..
dia tidak berubah... malah jadi super menyebalkan..
senang rasanya..
tapi ternyata saya salah...
pada akhirnya dia tunjukkan siapa dia sebenarnya.
kini hati benar-benar sudah tersakiti..
bodohnya, knapa dulu sempat berharap... !
dia benar-benar devil...pembunuh sejati..

n_kn

Kamis, 06 Juni 2013

Cinta Dari Langit



Sebuah kereta baru saja melewati perbatasan Surabaya-Jawa tengah , Pagi itu aku kembali ke kotaku tercinta Solo. Tiga tahun  aku pergi dari solo untuk bekerja di Surabaya, tapi sebenarnya bukan itu tujuanku pergi, tapi ku ingin melupakanmu, Tio. Keretapun kembali beroperasi setelah tadi sempat berhenti di stasiun. Aku yang duduk disisi kanan kereta terus memandang keluar jendela. Aku termenung, tangan kananku memegang sebuah gelang rantai. Gelang rantai itu mengingatkanku pada seorang pemuda yang selalu kucintai. Dia adalah Tio, pemuda jalanan yang ugal-ugalan walaupun begitu dia istimewa untukku.  Lima tahun yang lalu aku bertemu dengannya disebuah taman dekat SMAku.
          Namaku Santi, aku adalah cewek biasa yang sedang bersekolah di SMA 1 Solo. Hari itu aku frustasi karena Nathan yang diam-diam kutaksir ternyata baru saja jadian dengan Lia. Aku dongkol, kenapa  cowok ganteng harus jadian sama cewek cantik. Akhirnya untuk mengungkapkan kekesalanku dengan aku pergi ke taman dekat sekolahku.
“Kenapa aku terus yang patah hati sich?”
“ Apa tidak ada seseorang yang tulus mencintaiku  apa adanya?”
“Aaaaaaaaaaarrgghhhhh,kenapa dunia tidak adil untukku?” teriakku kencang-kencang.
Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara tawa kecil “hahh” yang sepertinya mengejekku. Akupun menoleh kebelakang. Aku melihat pemuda bergaya punk dengan segala asessoris rantai di tubuhnya, beranjak meninggalkanku. Aku pun berdiri dan memanggilnya
          “oeee!”,teriakku. Diapun berpaling dan menatapku.
Sejenak aku menatap matanya dengan tajam penuh aura kebencian. Tapi tatapannya yang begitu tajam memandangku, membuatku takut. Akupun segera berpaling.
          “ gg..gag jadi! Pergi sana!” ucapku pada pemuda itu.  Sepertinya pemuda itu sudah pergi dari taman. Baru kali ini aku takut menatap seseorang. Hari itu aku habiskan waktu ditaman.
          Esoknya di sekolah, aku sengaja tidak keluar kelas. Aku hanya tidak ingin bertemu dengan Nathan dan Lia. Aku kesal sendiri jika membayangkan kemesraan mereka.  Tak kusangka kekesalanku membuatku nyenyak tertidur di kelas dan apesnya hari itu adalah jamnya Pak Kusno, guru matematika yang terkenal Killer. Dan benar sesuai dugaanku aku kena hukum mengerjakan tugas 2 kali lipat.
          “sial.. kesialan terus ikut denganku!” pikirku. Saat itu juga aku terbayang wajah pemuda berandalan yang kemarin aku temui. Aku merasa merinding sendiri. Sambil berjalan pulang, aku termenung.
          “jangan-jangan sialku hari ini gara-gara pemuda itu? Sial... !” kesalku.Tapi mau bagaimana lagi aku tidak berani untuk bertemu dia lagi. Aku hanya berharap tidak bertemu dia lagi. Setelah sampai rumah aku segera mengerjakan tugasku matematika tadi. Dari 20 soal aku hanya bisa 9 soal dan sisanya aku tidak mengerti sama sekali.
          “huahhuaaa bodohnya aku, begini saja tidak bisa, bodoh ..bodoh!”
         “ehh.. tapi tidak semua salahku kug, ya.. sebenarnya yang salah pak Kusno dengan soal-soalnya yang sulit. Guru itu sengaja membodohiku, sialan… !” pikirku
         “lebih baik  aku mengerjakan tugas ini di taman sajalah, siapa tau otakku jadi brilian dengan suasana baru! Yosssss… berangkat !”.
Akupun menuju taman dekat sekolahku. Seperti biasa, sore itu suasana taman sepi dan menenangkan, penuh aroma dedaunan , seluruh taman penuh dengan bunga-bunga, pohon-pohon kecil dan suara kicauan burung-burung kecil.
         “hahhhh (menghela napas) … nyamannya. Rasanya otak baru saja di refresh. Jadi malas ngerjain tugas!” teriakku
         “hari ini santai sajalah.. masa bodoh dengan tugas.. who’s care? I can’t finish it !”.
          “ You run again? Hahh!” kata seseorang di belakangku. 

Akupun menoleh ke belakang, dan benar saja sesuai dugaanku, pemuda punk kemarin sedang berdiri di belakangku. Dia menatapku tajam. Jantungku berdegup kencang, nafasku serasa sesak dan rasanya tenggoroan ini kering sampai aku tidak sanggup untuk bicara. Aku benar-benar takut. Dalam keadaan itu, akupun beranjak pergi darinya. Tapi, dia menangkap erat tanganku.
         “sampai kapan kamu seperti ini, selalu kabur dari masalah, itu semua hanya akan membuatmu semakin bodoh!” ucapnya.
Mendengar ucapannya, aku merasa kesal.
         “oeee! Apa hak kamu bilang seperti itu padaku. Memang kenapa kalau aku bodoh, hah!” jawabku kesal
         “ hah(menghela napas) .. susah ternyata ngobrol sama cewek bodoh macam kamu!” ucapnya
         “ ow.. kalau seperti itu, ya sudah, kamu hanya akan buang-buang waktu untuk bicara dengan orang bodoh seperti ku. Sekarang, lepaskan tanganku ! “ jawabku kesal.
Bukannya dia melepas tanganku, tapi malah menarikku menuju saung taman dekat
kolam ikan.
          “ Mana bukumu? Hari ini aku berbaik hati untuk mengajarimu!” tanyanya
          “tidak usah, makasih. Aku pergi saja!”jawabku marah.
Aku berusaha melepaskan genggamannya tapi malah dia semakin erat memegangku. Dia menatapku tajam. Karena takut akupun hanya bisa diam dan menurut. Sore itu aku diajari matematika oleh pemuda berandalan. Benar-benar tidak masuk akal. Tapi aku tidak menyangka pemuda punk seperti  itu sangat pandai.
          Setelah itu, beberapa kali aku bertemu dengannya. Pemuda punk bernama Tio. Dia mahasiswa salah satu univesitas swasta di solo. Penampilannya memang seperti itu. Tio berkata dia nyaman dengan penampilannya saat ini. Dia merasa menjadi dirinya sendiri walau banyak yang menyayangkan tentang penampilannya. Aku dan Tio semakin hari semakin akrab.  Aku merasa tidak canggung atau takut lagi dengannya. Aku merasa nyaman berada didekatnya. Beberapa kali aku ditolong oleh Tio . Seperti saat itu, waktu dompetku dicopet. Sorenya Tio datang  ke rumah dengan wajah lebam di kening.         Dia membawa dompetku dan bilang “ aku terlambat, uangnya sudah hilang tinggal dompet ini aja, dan pencopetnya sudah aku serahkan ke polisi. Nanti kamu diminta ke kantor polisi untuk dimintai keterangan”. Entah kenapa aku merasa di istimewakan saat itu. Tio juga sangat perhatian dan dia selalu ada untukku saat aku suntuk. Beberapa kali aku bolos sekolah hanya untuk bersenang-senang dengan Tio. Kami bersepeda, saling bergurau, dan memberi makan ikan di kolam ikan  taman. Sampai suatu ketika saat kami duduk di tepi kolam.
          “aku merasa lebih kuat kalau melihat kolam ini?”ucap tio.
          “ehh, kenapa?” tanyaku.
          “ dari kecil aku selalu bermasalah. Aku berkelahi pertama kalinya di sini. Saat itu aku menang..” ucapnya
          “ Kamu benar, kamu memang seperti kolam.” jawabku
          “ehh, kenapa?”tanyanya.
          “ra-ha-si-a. Hahahahaha”. jawabku menggodanya. Hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan. Aku merasa semakin mencintainya tapi dia yang sempurna membuatku bernyali ciut untuk mengungkapkannya.
Aku tersadar dari lamunanku ketika kereta berhenti. Ternyata aku sudah sampai di kotaku tercinta, Solo. Untuk  sampai di desaku aku harus kembali naik becak motor. Perjalananku untuk sampai rumah adalah 10 km.
         “kamu memang seperti kolam tio, sederhana tapi memberi kehidupan untuk ikan kecil sepertiku”pikirku dalam Bemo.
Di dalam becak aku kembali termenung.   Saat itu hujan deras mengguyur solo, karenanya aku berteduh di halte bis. Tidak lama berselang banyak orang-orang yang datang. Perhatianku tertuju pada segerombol mahasiswa yang berlari dari seberang jalan untuk berteduh. Diantara 4 mahasiswa itu aku menemukan Tio diantara mereka. Aku senang sekali, lama sekali aku tidak bertemu Tio, dua bulan dia sulit dihubungi. Akupun menemuinya, dan menanyakan kabarnya. Tapi tak kusangka dia terlihat acuh dan seperti tak mengenaliku. Dia berlalu pergi meninggalkanku. Di tengah hujan deras dia berlari menghindariku. Aku sempat kesal padamu, Tio. Tapi aku tersadar, aku dan dirimu berbeda. Kamu sangat sempurna untuk diriku yang biasa.
         “Memang aku bodoh, harusnya aku sadar dari dulu. Harusnya aku tadi tidak  membuatnya malu di depan teman-temannya!” pikirku.
Sejak saat itu aku tidak pernah lagi ke taman dekat sekolah. Aku membenci tempat itu. Sudah satu bulan aku move on dari Tio. Aku sudah tidak ingin memikirkannya. Sampai suatu ketika aku bertemu Tio disebuah apotik. Kali ini dia berbeda, dia memakai sweater dan memakai topi kupluk. Dia terlihat pucat. Aku melihatnya membawa banyak obat dalam kantong. Aku memberanikan diri menyapanya, seperti biasa dia acuh kepadaku. Entah kenapa aku merasa ada yang tersakiti sehingga air mataku terjatuh merasakan sakit yang amat dalam.
          Secara tak sadar aku mendekat ke apoteker dan bertanya kepada apoteker tentang suatu hal. Mendengar jawaban dari apoteker aku terkejut, rasanya tubuh ini mati rasa. Rasanya aku tidak bisa mempercayai apa yang barusan aku dengar. Akupun segera berlari kencang mencari Tio. Aku berlari, dan berlari. Dalam tangis aku memanggilmu dan mencari sosoknya.
          “Tio..Tio..Tio..”teriakku
Dari kejauhan aku melihatnya. Aku melihat Tio. Aku segera berlari ke arahnya .  Tio menatapku tajam.
          “ kau! Kenapa kau disini ! pergi  kau dari hadapanku ! (tio memalingkan muka)”, ketus tio
Sambil menangis aku menampar Tio. Aku menatapnya tajam.
          “sudah puas kamu membohongi dan mengacuhkanku? Kenapa? Kenapa kamu tidak bilang padaku tentang penyakitmu? Kenapa kamu menyembunyikan segalanya? Kamu .. puas membuatku seperti ini!” teriakku.
          “tidak ada alasan untukku untuk berkata puas. Lagipula apa untung aku berkata jujur pada orang bodoh sepertimu? Buang-buang waktu saja!” ucapnya
          “yah…. Iya .. memang aku bodoh. Aku bodoh ..!” jawabku berlari menjahuinya.
Aku terkejut saat tahu kalau dia menderita sakit kanker selama tiga bulan belakangan ini. Aku merasa bersalah berfikiran yang buruk tentangnya . Selama dua hari aku tidak bisa tidur, aku hanya memikirkannya. Yang aku fikirkan hanya Tio. Akupun mencari informasi tentangnya.
          Sore itu aku pergi menuju rumah sakit Dr.Islan di solo. Aku menuju kamar 201. Saat aku sampai di depan pintu kamar aku menghela nafas dan menghapus air mataku. Akupun membuka pintu dan melihatnya terbaring menatap luar jendela.  Aku mendekat.
         “sedang apa kau disini, jangan melamun sore hari. Dasar kurang kerjaan!”ucapku mendadak.
Dia tersontak kaget.
          “kenapa kau disini, pergi sana!” ketusnya
         “jangan berani-berani kamu memerintahku, kamu tidak ada hak. Mulai sekarang aku yang akan merawatmu. Mumpung aku lagi berbaik hati!” ucapku
         “dasar bodoh.. kamu meniruku ya? Hahahahaha apa kamu tidak bisa berkata-kata lain. Dasar bodoh!”jawab Tio.
Sejak saat itu aku, aku selalu merawat Tio di Rumah sakit. Aku menemaninya, aku membuatkannya topi rajut, membuatkannya bubur ayam, memotongkan buah untuknya dan banyak sekali hal menyenangkan lainnya. Selama satu bulan lebih aku mencurahkan segala rasaku padanya. Sore itu, ketika aku tertidur di ranjangnya. Dia tiba-tiba membangunkannku.
         “Santi,  dulu kamu pernah bilang aku seperti kolam kan? Tapi aku ingin menjadi langit (menatap ke langit)” ucap Tio
          “ehh. langit, kenapa? “jawabku
         “ aku ingin selalu bisa melihat orang yang aku cintai dari atas. Aku ingin menjaganya dan selalu ingin bisa menemukanmu dari langit!” ucapnya.
          “ehh.. aku?”jawabku
         “yah.. kamu Santi. Selama ini aku mencintaimu. Dan sepertinya keberadaanmu di sini mengisyaratkan kalau kamu juga memiliki rasa yang sama. Iya kan?”ucap Tio
          “Kamu sok tau seperti biasa,menyebalkan!” jawabku ketus.
Saat itu aku sangat senang sekali karena Tio memiliki perasaan yang sama denganku. Setelah itu, Tio memberiku gelang rantainya.  Dan berkata,
         “ini akan selalu menjagamu dan berada di tanganmu. Kamu tidak perlu merasa kesepian jika sendiri. Tataplah langit dan pegang gelang ini. Aku akan datang untuk melihatmu dari langit!”ucap Tio
Sambil menangis aku bilang pada Tio
         “aku tidak ingin gelangmu. Aku ingin Tio!” jawabku
          “santi, tatap mataku dan jangan menangis. Tersenyumlah!”pinta Tio
Akupun tersenyum di depan tio. Dia terlihat lemah saat itu. Setelah dia membalas senyumku, dia menutup mata. Dan ternyata saat itu adalah saatku kehilangan Tio.
          “neng, sudah sampai neng,” ucap sopir bemo.
Akupun segera menghapus air mataku karena teringat masa-masa sedih itu. Aku berjalan menyusuri jalan. Dan kakiku terhenti saat aku sampai pada taman dekat SMA lamaku. Aku segera berlari menuju kolam ikan di sisi barat taman. Aku tiduran dekat kolam dan memandang jauh ke atas langit. Aku memegang gelang rantai itu.
          “Tio , aku sudah kembali!” teriakku kencang-kencang.
         

Tamat